Sejarah Keramat Plangon
Di Keramat Plangon terdapat dua makam yaitu makam Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan. Plangon terletak di sebelah selatan pusat pemerintahan Kabupaten Cirebon, tepatnya di wilayah Sumber.

Plangon terbentuk pada abad ke- 14 ketika Pangeran Panjunan dan adiknya, Pangeran Kejaksan, datang ke Giri Toba beserta pasukannya yang berjumlah sekitar 60 orang. Sebelum memasuki Giri Toba, Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan terlebih dahulu memantau daerah disekitarnya dan memerintahkan pasukannya untuk membuat tempat peristirahatan, tempat peristirahatan ini kemudian dikenal dengan nama Plangon.
Untuk membuat alat-alat pertanian seperti perkakas golok, gergaji, parang, cangkul, bajlong, bodem, linggis, serta perkakas lainnya, Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan mendirikan tempat pandai besi. Tempat Pandai Besi ini kemudian diberi nama Pande Domas yang berlokasi disebelah barat jembatan gantung yang melintas menuju daerah Wanantara.
Sebagai kenang-kenangan atas keberadaan mereka ketika bermukim, Pangeran Panjunan menanam tujuh buah pohon beringin di Pande Domas. ketujuh beringin itu oleh masyarakat babakan dikenal dengan nama Beringin Pitu.
Objek Wisata Keramat Plangon biasanya ramai dikunjungi wisatawan pada tanggal 2 Syawal, 11 Dzulhijjah dan 27 Rajab. Pada tanggal 2 Syawal dan 27 Rajab pengunjung akan datang lebih ramai karena ditanggal tersebut adalah tanggal wafatnya Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan. Pengunjung yang datang pada tanggal tersebut bisanya melakukan ziarah dan doa bersama.
Di Keramat Plangon juga terdapat sekitar ratusan monyet. Menurut kabar yang beredar monyet-monyet tersebut merupakan jelmaan dari orang yang mencari Pesugihan dari Siluman Monyet.
Bagi sebagian orang yang percaya dikatakan bahwa monyet tersebut adalah abadi. Monyet-monyet tersebut tidak akan mati karena terkena kutukan akibat pesugihan yang telah dilakukannya sehingga ini merupakan azab yang terus ditanggungnya hingga akhir zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar