Nama : Rifie Raenaldy
Kelas : 1IA13a
Npm : 56416374
Dampak
Teknologi Terhadap Kemiskinan
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi sering
dikaitkan dengan nilai atau moral. Hal ini dapat dirasakan dampaknya melalui
kebijakan-kebijakan pembangunan dalam lingkungan masyarakat yang pada
hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi
sering kurang memperhatikan masalah nilai, moral atau segi-segi kemanusiaan.
Hal demikian ini tidak luput dari falsafah mengenai pembangunannya itu sendiri,
dalam menentukan pilihan antara orientasi produksi dengan motif ekonomi yang
kuat dengan orientasi nilai yang menyangkut segi-segi kemanusian yang terkadang
harus dibayar lebih mahal.
Pembangunan ekonomi yang kurang merata
menyebabkan masih banyak masyarakat miskin yang belum menikmati ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berkembang di negeri ini.
Kemiskinan sendiri merupakan kelanjutan
dari perjuangan bangsa, sebagai perjuangan yang akan memperoleh kemerdekaan
bangsa dan motivasi fundamental untuk menggapai cita-cita menjadi masyarakat
yang adil dan makmur.
Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini
adalah untuk mengetahui pengertian dari ilmu pengetahuan, teknologi dan
kemiskinan. Membahas kasus studi tentang ilmu pengetahuan teknologi yang
berkaitan dengan masalah kemiskinan di negeri ini. Dan memberikan informasi
tentang ilmu pengetahuan teknologi yang berkaitan dengan masalah kemiskinan.
Berdasarkan uraian latar belakang di
atas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini seperti:
1. Apa saja definisi dari ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan
2. Memahami pemanfaatan ilmu pengetahuan teknologi untuk membantu masalah
kemiskinan
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
Ilmu

Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat
umum dan sistematis, dapat disimpulkan bahwa ilmu pada dasarnya adalah
pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau
sosial (kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berfikir.
Itu artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahun tentang sesuatu yang menjadi
objek kajian dari ilmu terkait.
Sedangkan ilmu Pengetahuan adalah suatu
proses pemikiran dan analisis yang rasional, sistimatik, logik dan konsisten.
Hasilnya dari ilmu pengetahuan dapat dibuktikan dengan percobaan yang
transparan dan objektif. Ilmu pengetahuan mempunyai spektrum analisis amat
luas, mencakup persoalan yang sifatnya supermakro, makro dan mikro. Hal ini
jelas terlihat, misalnya pada ilmu-ilmu: fisika, kimia, kedokteran, pertanian,
rekayasa, bioteknologi, dan sebagainya.
Teknologi

Teknologi adalah metode ilmiah untuk
mencapai tujuan praktis,ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan
sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Dalam memasuki Era Industrialisasi,
pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi karena teknologi
adalah mesin penggerak pertumbuhan melalui industri. Sebagian beranggapan
teknologi adalah barang atau sesuatu yang baru. Namun, teknologi itu telah
berumur sangat panjang dan merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap zaman
memiliki teknologinya sendiri.
Kemiskinan

Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai
kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan
berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat
berteduh, dan lain-lain.
Garis kemiskinan yang menentukan batas
minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa
dipengaruhi oleh tiga hal :
·
Persepsi manusia terhadap kebutuhan
pokok yang diperlukan.
·
Posisi manusia dalam lingkungan sekitar.
·
Kebutuhan objectif manusia untuk bisa
hidup secara manusiawi
Persepsi manusia terhadap kebutuhan
pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat, dan
Sistem nilai yang dimiliki. Dalam hal ini garis kemiskinan dapat tinggi atau
rendah. Terhadap posisi manusia dalam lingkungan sosial, bukan ukuran kebutuhan
pokok yang menentukan, melainkan bagaimana posisi pendapatannya ditengah-tengah
masyarakat sekitarnya. Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara
manusiawi ditentukan oleh komposisi pangan apakah benilai gizi cukup dengan
nilai protein dan kalori cukup sesuai dengan tingkat umur, jenis kelamin, sifat
pekerjaan, keadaan iklim dan lingkungan yang dialaminya.
Berdasarkan ukuran ini maka mereka yang
hidup dibawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·
Tidak memiliki factor-faktor produksi
sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan. Dll.
·
Tidak memiliki kemungkinan untuk
memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh
tanah garapan ataua modal usaha.
·
Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak
sampai tamat SD.
·
Kebanyakan tinggal di desa sebagai
pekerja serabutan/bebas.
·
Banyak yang hidup di kota berusia muda,
dan tidak mempunyai ketrampilan.
Dampak
ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap kemiskinan


Kita bisa membandingkan antara orang
kaya dengan miskin. Orang-orang kaya biasanya memiliki ilmu pengetahuan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan orang miskin, karena orang kaya menjadikan
pengetahuan sebagai kebutuhan yang pertama sedangkan orang miskin tidak
demikian, sehingga orang kaya jauh bertindak lebih baik saat bersosialisasi
baik dalam lingkungannya ataupun dalam dunia kerja dan juga orang-orang yang
memiliki ilmu pengetahuan pastinya dalam hidupnya penuh perhitungan dan tidak
mengandalkan keberuntungan berbeda dengan orang miskin. Orang pada tingkatan
miskin ini bertindak kadang tanpa perhitungan dan juga sangat mengandalkan
keberuntungan dalam bertindak karena mereka tidak memiliki pengetahuan yang
memadai dengan tingkatan yang lebih tinggi dalam sosialisasi sehingga mereka
hanya dapat pasrah, yang diartikan bahwa mereka berusaha namun hasilnya tidak
sesuai dengan yang dibutuhkan.
Selain ilmu pengetahuan, teknologi pula
mempengaruhi kemiskinan. Pengaruh teknologi ini terjadi karena orang-orang yang
memiliki teknologi yang tinggi akan mengesampingkan orang yang tidak memiliki
teknologi yang tinggi. Contohnya dalam masyarakat, sebuah pabrik sebelumnya
menjadi pabrik padat karya namun seiring kemajuan teknologi pabrik tersebut
membeli teknologi sehingga orang-orang yang bekerja sebelumnya akan digantikan
oleh teknologi yang baru, dan untuk orang-orang yang bekerja tersebut akan
diberhentikan. Ketua Umum Kadin Kementrian Perindustrian Bambang Suryo Sulisto
mengatakan “Dari data statistik diketahui bahwa pengaruh teknologi baru dan
tuntutan efisiensi kerja menyebabkan daya serap perekonomian terhadap tenaga
kerja mengalami penurunan sebesar 200.000 tenaga kerja pertahun per 1 persen pertumbuhan
ekonomi,” Tentunya hal ini akan berdampak dengan naiknya pengangguran.
Pengangguran merupakan awal dari kemiskinan. Sehingga teknologi sangat
mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.
Dari kedua Hal tersebut dapat kita lihat
Pengaruh Ilmu Pengatahuan dan Teknologi terhadap kemiskinan, sehingga Ilmu
pengetahuan dan Teknologi merupakan dua hal yang berbanding lurus dengan
kemiskinan, karena kedua hal ini lah yang akan menunjang kita baik dalam sosial
maupun ekonomi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang
tersusun dengan sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, yang selalu
dapat diperiksa dan dikontrol dengan kritis oleh setiap orang yang ingin
mengetahuinya.
2.
Teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk
memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan
nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada
3.
Kemiskinan yaitu adanya suatu tingkat
kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan
standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
4.
Ada kaitan yang erat antara iptek dan
kemiskinan yang dialami oleh masyarakat terutama pada negara yang sedang
berkembang seperti Indonesia.
https://venitalavia.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar